SEHARI BELAJAR DI LUAR
KELAS
Untuk Memperingati Hari Anak Internasional Tahun 2019
Pada hari kamis, 7 Nopember 2019, serentak
seluruh Indonesia dan bahkan seluruh dunia melakukan kegiatan belajar di luar
kelas. Apakah itu belajar di luar kelas?. Belajar di Luar Kelas adalah hari untuk
merayakan serta menginspirasi bermain dan pembelajaran di luar kelas. Mengapa?
Pembelajaran di luar kelas meningkatkan kesehatan anak, melibatkan mereka dalam
pembelajaran serta mendorong keterikatan anak dengan alam. Bermain bukan hanya
mengajarkan keterampilan penting dalam kehidupan, seperti daya tahan, kerja
sama, dan kreativitas, tetapi juga merupakan hal yang pokok bagi anak untuk
menikmati masa kecil mereka. Semua orang bisa terlibat dengan cara yang
mudah!
Jika Anda seorang guru dan baru terpapar dengan
pembelajaran di luar kelas, jadikan Belajar di Luar Kelas sebagai hari
percobaan. Atau, jika Anda sudah lama menerapkannya, rayakan pengalaman Anda di
hari itu dan berikan inspirasi bagi guru-guru lain di seluruh dunia untuk
bergabung. Jika Anda merupakan orang tua, diskusikan dengan sekolah anak Anda
mengenai pentingnya bermain dan belajar di luar kelas. Tanyakan bagaimana
mereka akan melibatkan diri dan tawarkan bantuan untuk hari itu jika mereka
butuh bantuan ekstra.
Begitupun juga tidak ketinggalan dengan SDN
Pejaten Timur 01 yang terletak di bilangan Jakarta Selatan tepatnya di JL.
Poltangan IV No. 56 Pejaten Timur Pasar
Minggu turut memeriahkan dan andil dalam kegiatan “Sehari Belajar di Luar Kelas” dalam rangka memperingati Hari Anak
Internasional. Dipunggawai Bapak Walan Yudiani dan Ibu Maulina kegiatan
berlangsung sesuai rencana dan sukses dalam kegiatan tersebut.
Susunan kegiatan yang terbentuk merunut pada
edaran atau selebaran dinas dikemas dengan
baik agar kegiatan menarik dan menyenangkan sehingga hari itu adalah
benar-benar milik anak, milik siswa-siswi SDN Pejaten Timur 01 tak ada batas kreatifitas membaur menyatu dengan
guru-guru dan anak meluncur begitu aja
sesuai denga dunia anak. Bermain dan Bermain.
Diawali dengan
menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza para siswa diperkenalkan bagaimana
bersikap seseorang ketika menyanyikan lagu kebangsaan itu. Sikap sempurna dan
khidmat. Karena masih banyak mereka yang
belum mengetahui cara sikap tersebut. Ranah ini termasuk dalam penguatan
pendidikan karakter. Lihat gambar 1.
Gambar 1. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
Kegiatan berikutnya adalah cuci tangan sebelum makan terutama pagi ini
sarapan pagi bersama salah satu perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.
Lihat Gambar 2
Gambar 2. Cuci tangan dengan budaya antri
Penanaman
pekerti yang lainnya adalah budaya antri dalam kegiatan cuci tangan sebelum
makan. Selanjutnya berdoa bersama sebelum menyantap makanan sarapan pagi. Ini
termasuk pada ranah imtak. Sarapan sehat bersama yang telah disiapkan oleh
orang tua dengan kesehatan gizi yang seimbang Dan seterusnya hingga doa selesai
makan dan diakhiri dengan cuci tangan setelah makan. Pada kegiatan tersebut
Bapak Marsono selaku Kepala Sekolah turut hadir dalam kegiatan dan ikut
mendukung program belajar di luar kelas. Lihat gambar 3 dan 4.
Gambar 3. Sarapan pagi bersama
Gambar 4. Kehadiran Bapak Kepala Sekolah
Kegiatan
berikutnya adalah memeriksa lingkungan dengan menyingkirkan tanaman,barang atau
hal-hal lain yang dapat membahayakan anak juga melakukan kegiatan bersih bumi
atau memungut sampah disekitar lingkungan. Upaya tersebut dalam rangka
membentuk sekolah ramah anak yang nyaman. Lihat Gambar 5 ,6.dan 7
Gambar 5. Bersih bumi giat putera
Gambar 6.Bersih bumi giat puteri
Gambar 7. Menyingkirkan barang yang membahayakan
Penutup kegiatan ini diakhiri dengan menyanyikan lagu
Maju Tak Gentar. Setelah itu para siswa melakukan kegiatan permainan bentengan
antara teman sebayanya. Gembira, semangat seperti hari-hari lainnya ketika bermain
dengan teman-temannya dan suasananya demikian larut bercampur menjadi satu.
Aman, ramah dan menyenangkan.
Dan tidak lupa kegiatan
literasi membaca melingkup pada kegiatan belajar di luar kelas. Siswa membaca
buku fiksi dan non fiksi yang kemudian hasilnya dalam bentuk jurnal membaca dan
laporan bacaannya dituangkan pada pohon literasi. Dan yang lebih mengharukan
lagi pada kegiatan ini ikutsertanya siswa berkebutuhan khusus atas nama Aghnina
Raya Ubaid, siswa Tuna Daksa dengan tetap semangat mengikuti kegiatan ini
sampai dengan selesai. Sekolah dan Lingkungan tidak pernah membedakan. Ramah
dengan siapapun. Dik raya, kami salut dengan semangat dan belajarmu. Tak ada
rasa minder dengan kekuranganmu. Polamu menjadi inspirasi kami bahwa hidup
harus tetap selalu bersyukur. Alhamduliilahirabbil Allamiin. Lihat Gambar 8, 9
dan 10
Gambar 8. Kegiatan Literasi Siswa
Gambar 9. Dinda Raya ikutserta berliterasi didampingi Ibunya
Gambar
9. Dinda Raya ke pohon literasi mengumpulkan literasinya
Demikianlah
reportase kegiatan sehari belajar di luar
kelas. Ada kesan yang mendalam tentang kegiatan ini. Kegiatan masa kecil
tidak melulu ditanamkan di rumah atau di lingkungan masyarakat. Sekolah bisa
memulai dengan memberikan waktu yang berkualitas tentang sekolah ramah anak
dengan dimulainya belajar di luar kelas. Dan dari beberapa wawancarai mereka
senang juga belajar di luar kelas. Yup, Semangat membangun bangsa ini.
(Koresponden WS Dian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar